TALKSHOW FISIP USNI PERSONALITY DEVELOPMENT WITH KEZIA SKINCARE



JAKARTA- Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) dari Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) kembali menyelenggarakan talkshow online melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung pula di YouTube pada Kamis, 09 Juli 2020 pukul 13.30-15.30 WIB. Pada talkshow yang dipandu oleh host Risqi Inayah Dwijayanti selaku dosen Ilmu Komunikasi USNI ini, membahas tentang Personality Development yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian. Narasumber yang dihadirkan pun sangat inspiratif yaitu Hilda Jayasasmita yang merupakan founder dari Kezia skin care, dan juga Sandra Olifia yang berprofesi sebagai Kaprodi jurusan Ilmu Komunikasi USNI.

Membahas tentang personality development, pastinya berhubungan dengan pengembangan diri. Dengan berbagai kegiatan bermanfaat yang kita lakukan dapat menjadi wadah pengembangan diri kita. Berbicara tentang kepribadian, orang-orang cenderung menyebutkan kepribadian mereka sebagai karakter yang ada dalam diri, seperti supel, pendiam, dan lain sebagainya.

Menurut Sandra Olifia, pengenalan diri kita secara lebih mendalam, tentang apa yang kita butuhkan untuk diri kita kemudian apa yang kira-kira dapat kita lakukan untuk orang lain. Itu semua tentang memahami diri kita sendiri. Bagaimanapun, semua orang punya berbagai karakter, hanya tentang seberapa besar yang paling dominan dalam diri individu tersebut.

“Cara melakukan pengembangan diri, yang paling utama dan paling penting yaitu ada 3 cara. Pertama, memiliki rasa percaya diri salah satunya dengan mengikuti berita atau perkembangan yang faktual. Kedua, memperkaya bidang ilmu lainnya. Dan melatih diri di berbagai keterampilan.” Ungkap Sandra Olifia, selaku narasumber yang berprofesi sebagai kaprodi ikom USNI melalui seminar via zoom, (09/07/2020).

Narasumber yang berikutnya yaitu seorang founder dari Kezia skincare, beliau mengatakan bahwa awal terbentuknya kezia skincare ketika ia dan para founder lainnya mempunyai keluhan kondisi kulit yang berbeda-beda. Hingga akhirnya, mereka menciptakan produk skincare sendiri yang terdiri dari 3 jenis treatment. Untuk kulit berjerawat, kusam, dan bernoda hitam.

"Semua produk Kezia skincare terbuat dari bahan yang alami. Sebagai contoh, untuk produk acne series menggunakan bahan aloe vera, sebagai cooling cream yang meringankan jerawat. Semua bahan sudah dijamin alami." Ungkap Hilda Jayasasmita, selaku narasumber yang merupakan founder dari Kezia skincare melalui seminar via zoom, (09/07/2020).

Lebih lanjut menurut Hilda, Kezia skincare juga memberikan kesempatan yang sangat terbuka bagi siapapun untuk menjadi reseller dengan cara yang mudah, dari skala kecil ke besar semua di support oleh team Kezia skincare. Untuk paket kezia yang paling best seller yaitu paket untuk jerawat dan untuk noda hitam. Cara Kezia skincare menyiasati persaingan dengan brand lain diluar sana yaitu dengan menjual dengan harga yang terjangkau, serta mengedepankan kualitas produk yang sudah terdaftar di BPOM, bahan alami dan pastinya aman untuk digunakan.

Pada sesi tanya jawab, pertanyaan dilontarkan oleh seorang mahasiswi bernama putri. Beliau mengaku bersifat introvert yang mengganggu kepercayaan dirinya dan tidak bisa mengeksplor dirinya sendiri. Putri meminta saran untuk mengatasi hal tersebut.

"Introvert menjadi sebuah kata yang dikedepankan semua orang ketika merasa tidak percaya diri. Baik introvert maupun ekstrovert, kita harus mengetahui dulu kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Rasa percaya diri akan muncul ketika kita sudah bisa menerima kekurangan dan kelebihan yang ada didalam diri kita. Tinggal bagaimana kita mengaturnya atau memanage nya. Berawal dari pemikiran kita, setiap orang akan dihadapkan dengan konsep diri, bagaimana kita memandang diri kita. Kalau kita memandang diri kita saja sudah lemah, bagaimana orang lain memandang kita? setiap orang punya keunikan dan kelebihan sendiri. kita harus mengedepankan apa yang menjadi kelebihan diri kita." Ujar Sandra Olifia.

Closing statement dari Sandra Olifia, pada prinsipnya yang terpenting ketika ingin mengembangkan diri kita, kita harus mengenali diri kita. supaya menimbulkan rasa yang percaya diri. membentuk konsep diri yang positif. Hilda Jayasasmita pun turut memaparkan, bagi siapapun yang ingin berkonsultasi dapat melalui Direct Message ke @keziaskincareofficial_

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGHASILAN KARYAWAN PARUH WAKTU DI INDUSTRI KULINER LUMPUH AKIBAT PSBB

JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali sebagai langkah rem darurat terkait penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19). Pada PSBB total lalu memberikan dampak yang sangat terasa terutama bagi para pekerja paruh waktu atau harian yang bekerja dibidang industri kuliner. Karena seluruh pemilik usaha tidak diperbolehkan untuk melayani makan dan minum ditempat. Alhasil, banyak pekerja harian yang dirumahkan tanpa gaji sepeserpun.   “Para pekerja yang statusnya paruh waktu atau yang upahnya dihitung harian semuanya rata diliburkan. Bukan libur ya sebenarnya namanya, tapi tidak diberikan jadwal untuk masuk kerja. Otomatis kita juga tidak dapat upah. Sedangkan membeli kebutuhan sehari-hari harus tetap berjalan.” Ungkap Iliana yang merupakan pekerja paruh waktu di salah satu kedai kopi ternama di Indonesia, saat ditemui dirumahnya dikawasan Kembangan Jakarta Barat (13/10/2020). Pengurangan secara besar-besaran menurut Ilia
Baca selengkapnya

PSBB di DKI Jakarta, Lebih Banyak Untung atau Ruginya?

Gambar
Sumber gambar: detik.com Terhitung 13 hari sejak 10 April 2020 hingga saat ini, Provinsi DKI Jakarta susah mulai memberlakukan PSBB. Mengutip PP Nomor 21 Tahun 2020, yang dimaksud sebagai PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 atau virus Corona untuk mencegah penyebarannya. PSBB dilakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu 14 hari. Jika masih terdapat bukti penyebaran berupa adanya kasus baru, dapat diperpanjang dalam masa 14 hari sejak ditemukannya kasus terakhir.  Berdasarkan Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, pelaksanaan PSBB meliputi hal-hal berikut: peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan moda transportasi, pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan kemanan. Namun ada 8 sektor yang tetap berjalan seperti biasa, yakni sektor kesehatan, sektor pangan makan
Baca selengkapnya

BERSEPEDA JADI OPSI REKREASI SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Gambar
JAKARTA- Seiring dengan pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih belum menunjukan penurunan kasus secara signifikan, masyarakat belakangan ini kembali ramai melakukan aktivitas bersepeda. Tidak cuma perkotaan, bersepeda ramai dilakukan masyarakat sampai pedesaan. Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM Hendrie Adji Kusworo menyebutkan, setidaknya ada lima faktor pemicu maraknya aktivitas bersepeda belakangan. Faktor yang pertama, masyarakat yang sudah mulai merasa bosan untuk terus beraktivitas didalam rumah. "Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah. Sementara, kebutuhan rekreatif terus saja ada, baik saat berhadapan dengan PSBB ataupun tidak," ujar Hendrie Adji Kusworo, Selasa (30/6).  Kemudian yang kedua, kebutuhan akan rekreatif yang terus ada tersebut tidak bisa hanya dipenuhi dengan kegiatan didalam rumah saja. Karena menurut Adji, dalam perspektif pariwisata rentang kesempatan rekreasi didalam rum
Baca selengkapnya